Friday, February 17, 2012

Senja Di Ufuk Zagazig

Dipenghujung musim panas aku dan bang Berry berlibur ketempat uda Kribo. Menghilang sejenak dari gerahnya kata Kairo. Di Zagazig suasananya sedikit adem, udaranya bersahabat untuk dinikmati dan dikonsumsi.

" Bang Berry duluan aja mandi, aku mau pangkas rambut dulu", Aku mempersilahkan bang Berry.
" Siapa yang mangkas Bis?"
" Yaa, siapa lagi klo bukan tukang pangkas pribadiku", Jawabku sambil melirik kearah uda Kribo.
" Hahaha, ok sipp, jangan lupa potongannya seperti rambut Rangga si aktor AADC ya Bis", Canda bang Berry.
" Oh itu jelas bang, sebenarnya bang Rangga yang niru potongan rambutku", Jawabku dengan sedikit PeDe.
" Ellaaa, ntar aku buat potongan rambut Deddy corbuzier aja", Uda Kribo menyambar percakapan kami.
" Wkwkwkwkw", Kami bertiga ketawa sambil guling-guling tak beraturan.

Sambil pangkas rambut aku menikmati keindahan suasana kota kecil Zagazig di senja hari. Angin berhembus lembut menerpaku, rambut kritingku sedikit terhempas ketelingaku. Dari atas aku melihat anak-anak yang dengan riangnya bermain bola di stadium milik Universitas Zagazig yang kebetulan tepan didepan flat uda Kribo. Anak-anak itu terlihat sangat kecil, mungkin sebesar ibu jariku, karena flat uda Kribo ditingkat 10.

Tanpa terasa aku sudah gagah dan perkasa, uda Kribu sudah selesai melaksanakan tugasnya. Dan bang Berry juga sudah selesai mandi, aku langsung masuk kamar mandi.

" Kita kluar yuk, menikmati udara senja, bosen dirumah trus dari pagi", Ajak bang Berry.
" Ayuk, aku juga pengen bernarsis ria ntar", Sambungku sambil senyum setengah tertawa.
" Trus Kribo mau ikut gak?", Lanjut bang Berry.
" Yaa Jelas ikutlah, ntar klo aku gak ikut pada hilang lagi", Jawab uda Kribo sambil menyisir rambut kribonya.
" Yaaa elaa, klo kribo disisir atau gak disisir sama aja uda", Candaku.
" Hahaha, ah sesama kribo gak boleh sambil ngejek", Ledek bang Berry.

15 menit berlalu kami bertiga sudah sampai kekebun gandum milik seorang petani, bukan milik uda Kribo lho. Disamping kebum gandum ada hamparan rumput hijau yang ditanam khusus untuk makanan Keledai, Kuda dan yang sejenisnya (tidak termasuk kucing ya). Sejenak aku teringat akan hamparan padi dikebun milik ayahku, dikampung nun jauh disana, di ujung dunia. Aku berusaha melupakan kampung halaman, ntar klo diingat-ingat malah jadi sedih, ini kan waktunya riang gembira.

" Uda take pic dong", Ucapku sambil menyodorkan hpku kearah uda Kribo.
" Aku juga ikut " Bang Berry memasang gaya super narsis.
" Gantian ", Ternyata uda Kribo juga ingin ikut mengabadikan suasana senja nan begitu indah.

Setelah puas menikmati suasana senja dikebun gandum, kami menuju penjual jus yang ada di tepi jalan. Aku dan bang Berry minum jus mangga, sedangkan uda Kribo minum air tebu. Segarnya jus mangga menambah sejuknya senja ini.

Tepat pukul 17.00 kami beranjak menuju flat. Sebelum Masuk flat, aku ngajak bang Berry dan uda Kribo ke suttuh flat untuk menikmati pemandangan indah dari atas. Sungguh indah, penjuru kota kecil Zagazig terlihat jelas, mentari senja menambah indahnya suasana. Lagi-lagi narsis riapun tak terelakkan.
Azan magrib sudah berkumandang, kami siap-siap menuju masjid yang tidak terlalu jauh dari flat uda Kribo.




| Free Bussines? |

2 comments: