Saturday, February 18, 2012

Sehari Bersama Alexandria

Ujian semester genap sudah berakhir, para mahasiswa Indonesia yang belajar di Universitas Al-Azhar sibuk dengan kegiatan masing-masing. Diantara mereka ada yang langsung terjun keladang organisasi, dan banyak juga yang menyusun jadwal untuk talaqqi dan masih banyak lagi kegiatan lain yang mereka lakoni. Aku dan teman-teman se-flatku memilih mengawali summer holidays dengan merenggangkan urat saraf yang lumayan lelah selama sebulan ujian. Kota Alexandria, itulah tujuan kami, sebuah daerah yang terletak di tepi pantai yang begitu menggoda bagi siapapun yang melihatnya, apalagi sampai menginjakkan kakinya disana.

Dengan menyewa mobil matrix, sedikit dipaksakan bisa muat 6 orang, maklum saja kami semua kurus-kurus (tapi yang jelas tetep macho bro). Brangkat pagi, perjalanan dari Kairo ke Alexandria memakan waktu 4 jam.

Sepanjang perjalanan Mas Agus dengan kacamata hitamnya nampak begitu serius menikmati perjalanan. Sesekali aku lihat speed melebihi 100 kadang 140, ah mungkin mas Agus sodara jauhnya mas Mark Webber. Sebenar aku mau aja jadi supirnya, tapi takutnya baru berjalan sebentar seluruh badan kami bakal penuh dengan perban, makanya saya ikhlaskan saja mas Agus yang jadi supir.

Beberapa kali salah jalan, tapi alhamdulillah selalu ada orang yang menunjukkan jalan kepada kami. Walaupun kadang jalan yang mereka tunjukkan salah juga, hahahaha, Orang Mesir klo menunjukkan sesuatu, bicaranya panjang lebar sampai-sampai tujuan aslinya tidak tercapai.

"Welcome To Alexandia", Kami memasuki pintu gerbang kota Alexandria. Dan tempat yang pertama kami tuju adalah perpustakaan Alexandria.

" Yaastho, maktabah Iskandariyah Fein ( Pak supir, perpustakaan Alexandria dimana)?" Tanya mas Agus ke sopir taxi yang ada disebalah mobil kami.
" Yamiin, wa ba'din 'alaa thull bahr( Kekanan, truz ntar lurus aja ada laut)", Pak supir menjelaskan rutenya.
" Ah, ada-ada aja si pak supir, kita kan nanya perpustakaan, kok dia nunjukin laut sih bro?" Aku menyelipkan tanda tanya.
" Wkakakka", (kami semua tertawa).
" Mungkin si Supir taxi tadi nyruh kita bunuh diri bro" Canda Hafiz, dan membuat kami tertawa untuk kedua kalinya.

Dan ternyata perpustakkan memang letaknya ditepi pantai, makanya pak supir jawabnya tadi seperti itu. Dari luar bentuk bangunannya unik menurutku. Setelah membeli tiket, kami ber 6 memasuki perpustakaan. Wah, sangat besar dan indah perpustakaannya, dilengkapi dengan internet gratis. Kami telusuri semua penjuru perpustakaan, disatu sudut ada tempat khusus mesin perceakan masa lalu. woww keren pokoknya.

Hampir 2 jam lebih kami didalam perpustakaan, kami melanjutkan perjalan ke benteng Quit Bay yang merupakan salah satu peninggalan bersejarah di kota Alexandria. Dari Quit Bay, selanjutnya mengunjungi masjid-masjid bersejarah dan kuburan para auliya.

Usai shalat asyar, kami kesebuah restoran untuk makan sore, mengisi perut yang sudah dari tadi minta jatah.

" Kepantai yuk, asyik neh sore-sore renang sambil main bola ", Ajak bang Berry.
" Setujuu " Jawabku sambil loncat-loncat.
" Bawa pakaian renang smua kan?" Sambung mas Agus.
" Wadduh, aku lupa bawa", Uda Burhan lupa membawa pakaian renangnya.
" Kamu pakai aku punya aja, aku gak ikut renang, mau istirahat dulu", Mas Agus menawarkan kepada uda Burhan.

Dengan ditemani mentari senja, kami menikmati indahnya pantai Cleopatra sambil main bola tangan. Pantainya juga tenang, tidah begitu berombak. Disepanjang pantai berjejeran kursi dan juga payung melengkapi kemolekan pantai Cleopatra. Sang mentari sudah bersemanyam diiringi dengan suara azan yang begitu merdu. Setelah mandi air tawar, kami menuju masjid untuk melaksanakan shalat magrib.

" Nongkrong kejembatan yuk, sepertinya malam-malam asyik disana", Mas Agus membuka pembicaraan.
" Yuk" Kami serempak menjawab.

10 menit kemudian kami sudah nongkrong dijembatan. Tiba-tiba datang polisi dan langsung menilang mobil kami, ternyata diatas jembatan ngak boleh parkir mobil. Dengan sedikit diplomasi kami dibebaskan setelah menunjukkan kartu mahasiswa Az- Azhar, walaupun akhirnya mereka meminta uang 25 Ponds.

Malampun semakin larut, setelah shalat isya kami langsung cabut menuju Kairo. Dalam perjalanan aku dan teman-teman hanya bisa diam karena capek, ada juga yang langsung tepar. Tapi mas Agus tetap setia mengemudi mobil walaupun sebenarnya lelah menimpa. 02.00 dini hari kami sudah sampai di Kairo, tanpa ada basa-basi kami semua langsung menuju kamar melepaskan lelah.






[ Read More.. ]

Friday, February 17, 2012

Senja Di Ufuk Zagazig

Dipenghujung musim panas aku dan bang Berry berlibur ketempat uda Kribo. Menghilang sejenak dari gerahnya kata Kairo. Di Zagazig suasananya sedikit adem, udaranya bersahabat untuk dinikmati dan dikonsumsi.

" Bang Berry duluan aja mandi, aku mau pangkas rambut dulu", Aku mempersilahkan bang Berry.
" Siapa yang mangkas Bis?"
" Yaa, siapa lagi klo bukan tukang pangkas pribadiku", Jawabku sambil melirik kearah uda Kribo.
" Hahaha, ok sipp, jangan lupa potongannya seperti rambut Rangga si aktor AADC ya Bis", Canda bang Berry.
" Oh itu jelas bang, sebenarnya bang Rangga yang niru potongan rambutku", Jawabku dengan sedikit PeDe.
" Ellaaa, ntar aku buat potongan rambut Deddy corbuzier aja", Uda Kribo menyambar percakapan kami.
" Wkwkwkwkw", Kami bertiga ketawa sambil guling-guling tak beraturan.

Sambil pangkas rambut aku menikmati keindahan suasana kota kecil Zagazig di senja hari. Angin berhembus lembut menerpaku, rambut kritingku sedikit terhempas ketelingaku. Dari atas aku melihat anak-anak yang dengan riangnya bermain bola di stadium milik Universitas Zagazig yang kebetulan tepan didepan flat uda Kribo. Anak-anak itu terlihat sangat kecil, mungkin sebesar ibu jariku, karena flat uda Kribo ditingkat 10.

Tanpa terasa aku sudah gagah dan perkasa, uda Kribu sudah selesai melaksanakan tugasnya. Dan bang Berry juga sudah selesai mandi, aku langsung masuk kamar mandi.

" Kita kluar yuk, menikmati udara senja, bosen dirumah trus dari pagi", Ajak bang Berry.
" Ayuk, aku juga pengen bernarsis ria ntar", Sambungku sambil senyum setengah tertawa.
" Trus Kribo mau ikut gak?", Lanjut bang Berry.
" Yaa Jelas ikutlah, ntar klo aku gak ikut pada hilang lagi", Jawab uda Kribo sambil menyisir rambut kribonya.
" Yaaa elaa, klo kribo disisir atau gak disisir sama aja uda", Candaku.
" Hahaha, ah sesama kribo gak boleh sambil ngejek", Ledek bang Berry.

15 menit berlalu kami bertiga sudah sampai kekebun gandum milik seorang petani, bukan milik uda Kribo lho. Disamping kebum gandum ada hamparan rumput hijau yang ditanam khusus untuk makanan Keledai, Kuda dan yang sejenisnya (tidak termasuk kucing ya). Sejenak aku teringat akan hamparan padi dikebun milik ayahku, dikampung nun jauh disana, di ujung dunia. Aku berusaha melupakan kampung halaman, ntar klo diingat-ingat malah jadi sedih, ini kan waktunya riang gembira.

" Uda take pic dong", Ucapku sambil menyodorkan hpku kearah uda Kribo.
" Aku juga ikut " Bang Berry memasang gaya super narsis.
" Gantian ", Ternyata uda Kribo juga ingin ikut mengabadikan suasana senja nan begitu indah.

Setelah puas menikmati suasana senja dikebun gandum, kami menuju penjual jus yang ada di tepi jalan. Aku dan bang Berry minum jus mangga, sedangkan uda Kribo minum air tebu. Segarnya jus mangga menambah sejuknya senja ini.

Tepat pukul 17.00 kami beranjak menuju flat. Sebelum Masuk flat, aku ngajak bang Berry dan uda Kribo ke suttuh flat untuk menikmati pemandangan indah dari atas. Sungguh indah, penjuru kota kecil Zagazig terlihat jelas, mentari senja menambah indahnya suasana. Lagi-lagi narsis riapun tak terelakkan.
Azan magrib sudah berkumandang, kami siap-siap menuju masjid yang tidak terlalu jauh dari flat uda Kribo.



[ Read More.. ]

Thursday, February 16, 2012

Surat Dari Madam China

Seperti biasanya, tepat jam 09.00 Ahmad sudah berdiri di halte bus. Dari kejauhan bus nomor 995 telah kelihatan, Ahmad langsung merapat ketepi jalan. Penumpang berebutan naik, ada seorang nenek yang sudah lumayan tua ingin naik, dengan sigap tangan Ahmad langsung memapah nenek tua kedalam bis.

09.30 bus berhenti di mahattoh rumah sakit milik angkatan udara Mesir. Dengan sedikit melompat, Ahmad sudah turun dari bus.

" Assalamualikum" Ahmad menyapa Majid salah seorang koki di restoran tempat Ahmad kerja.
" Wa'alaikumsalam Ahmad, Kaifa Haaluk?", Jawab Majid sambil menyambut tanganku.
" Alhamdulillah Khoir, kullu tamam", Balasku.

Ahmad langsung mengambil sapu untuk membersihkan lantai restorant dan Majid menuju dapur untuk membuat mie yang dia olah sendiri dengan tangannya. Menyapu lantai dan ngepel lantai sudah menjadi rutinitas Ahmad setiap pagi di restoran itu.

Setelah semua beres, Ahmad duduk didepan monitor besar sambil memutar musik Mandarin, walaupun sebenarnya dia nggak paham apa artinya. Ahmad mengambil segelas teh hijau yang tersedia diatas meja. Tiba-tiba Majid memanggil dari dapur.

" Ahmad, kesini sebentar"
" Ok, ada apa Majid?" jawab Ahmad.
" Ini ada Surat dari Madam untuk kamu",
" Oh yaa?, mana?" Ahmad langsung mengambil sepucuk surat dari tangan Majid.
" Kapan sampainya?" Lanjut Ahmad.
" Kemaren, waktu kamu gak masuk kerja"
" Owh, syukron ya bro"


Sebulan yang lalu Madan pulang ke China, dan katanya dia gak kembali ke Kairo lagi. Sebelum dia pamitan pulang sempat berjanji akan mengirimi Ahmad surat.

Sambil menikmati teh hujau, Ahmad membaca kata demi kata isi surat dari madam China.


Dear brother Ahmad,

Miss you so much!
Thank you calling me last time. I'm so excited and also your message.
Now I'm a little busy everyday, teaching, cleaning home, cooking, shopping, etc.
I bought a lot of books about Egypt. From books I know a lot of history about Egypt. The great history and culture about Egypt make me really many thinks in Egypt.
-- So wonderful Egypt great--
many times! ha ha . . .
There days, you will be very busy. You must spend a lot of time preparing your exam,this is a hard time. But I hope and pray for you success passing exam. And also Bai Ning, Abdu and Malik.
Now you are young. Work hard for your work and study.
If you have chance, come to China. I'll be here waiting for you and support you. And hope you can bring your beautiful wife and you mother, father and sister. Give my best wishes for your parent. Pay more attention.
to your healath, have a good sleep, to prepare your exam.


Your sister,


Itu dulu yaa, next time klo ada kesempatan aku akan nulis pengalaman selama bekerja di restoran China. Eumm, Madam yang ngirim surat itu ada anaknya lho, cantik dan imut, hihihi.








[ Read More.. ]

Wednesday, February 15, 2012

Melayang Pandang

Tengah malam mataku belum bisa bersahabat, daripada bengong, aku nyalakan komputer yang selalu menemani hari-hariku. Sedikit terpikir olehku sepenggal kisah masa lalu yang lumayan indah, seindah rembulan pagi.

Sambil tersenyum setengah tak ikhlas, aku mulai membolak balik buku harianku. Tepatnya 2007 silam, Dalam buku harian itu kutemukan tulisan seseorang yang pernah deket denganku. Ya cinta putih abu-abu.

Ceritanya setelah pengumuman kelulusan UN. Alhamdulillah kami semua lulus 100%. Sudah jadi tradisi di pesantrenku, kalau menjelang meninggalkan sekolah tercinta, kami akan meminta biodata dari adek kelas dan juga teman seperjuangan.

Dibagian ini aku gak membahas yang lain, aku hanya ingin membahas seutas tulisan dari orang yang pernah spesial dihari-hariku. Aku satu kelas dengan dia, selain sebagai orang spesial dia juga sekaligus sainganku dikelas, tapi dia cuma bisa mengalahkanku sekali dan selebihnya aku yang jadi juara 1 (hihihi, pamer dikit).

Ok, ini tulisan dia khusus buat aku,



FOR YOU MY DEAR
(Sajak 2 Cinta)


Tuhan, kenapa perpisahan ini terjadi?
Berat hati ini meninggalkan semua
Yaa Rabb, aku tak ingin berpisah dengannya
dengan pujaan hati yang telah lama menghiasi hatiku

Kenapa perpisahan ini terjadi?
Disaat bunga cinta yang kutanam bersamanya bersemi indah

Tuhan . . .
Apakah boleh aku mengharapkan sesuatu yang belum tentu jadi milikku?
Bolehkah aku mencintai makhlukmu?
Tuhan, izinkan aku mencintainya
tanpa mengurangi rasa cintaku kepadaMu

Kasih . . .
Sudah tiba saatnya kita berpisah
Ku sungguh tak inginkan itu
Ku ingin selalu bersamamu, bercanda ria dengan cinta
Namun, Apalah mau dikata
Setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan
kasih, ku sangat menyayangimu
Ku ingin kau tetap setia kepadaku
walau luasnya jarak memisahkan kita
Semoga Tuhan meridhainya
Semoga Tuhan mempertemukan kita kembali
Dalam satu ikatan suci yang kokoh, dan abadi tuk selamanya

Kasih . . .
Ku berharap suatu saat nanti
Kaulah yang menjadi Pendamping hidupku
Kaulah yang menghiasiku dalam suka dan duka
Menemaniku dalam istana yang dipenuhi cinta dan kasih
Dalam bahtera sakinah, mawaddah, warahmah

Namun . . .
Ku tak boleh begitu berharap
Aku takut akan murka Allah
Tapi, bukankah setiap hamba boleh berharap?
Asal tidak melebihi kadarnya
Kasih, do'aku kan selalu menyertaimu
Semoga dikau sukses dalam meraih cita-cita
Dan tetap berpegang pada Hablullah

Kasih . . .
Aku rela tuk melepasmu
Ku kan berusaha tuk menunggu
Berpisah tuk kembali
Itulah kata-kata yang kau ucapkan padaku

Tuhan . . .
Ampuni dosa dan kesalahanku
Ku tak sanggup membendung perasaan ini
Tuhan, jangan biarkan ku terlena
Dalam cinta sesaat . . .


Eumm, itu dia puisi yang dia tulis buat aku, lumayan bikin kuduk merinding setelah aku baca ulang tadi (hohoho). Kadang aku ketawa, tersenyum, loncat-loncat, guling-guling klo ingat masa putih abu-abu. Sebenernya pengen nulis love story putih abu-abu, tapi ntar aja, dilain waktu dan kesempatan.

Ada yang tinggal, dibawah puisi itu dia nulis sweet memory : masa-masa tahabbab bersamamu akan menjadi sweet memoryku, walau kadang nyebelin, he he he . . .





[ Read More.. ]

Monday, February 13, 2012

Cairo International Book Fair






" Lubis, ba'da jum'at ke Ma'ridh yuk?", Ucok ngajak aku ke pameran buku internasional Cairo.
" Ok, aku juga pengen neh, trus kamu tunggu aku dimana Cok?", Jawabku dari balik Hpku.
" Kita ketemuan di mahattoh Nur Khitab aja ya, aku shalat jum'at di Hayyu Sabi' aja".
" Eumm, ok deh, aku tunggu ya Cok", Sambutku.

Ucok tinggal di asrama didaerah Ma'adi langsung meluncur kedaerah Hayyu Sabi', kami ketemuan disana ba'da Jum'at. Aku sendiri bersiap untuk mandi, setengah jam lagi shalat Jum'at tiba.

Selesai shalat aku menghubungi Ucok.

"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif, cobalah hubungi beberapa saat lagi", Dan suara cewekpun menjawab panggilanku.

Ternyata Hp Ucok tidak aktif, eumm aku sudah menghubunginya beberapa kali, tapi belum juga aktif. Aku jadi ragu brangkat atau nggak, aku putuskan buka komputer sambil baca-baca berita.

Hpku berdering, panggilan masuk dari Ucok.

"Assalamu'alaikum",
"Waalaikumsalam",

" Aku hubungi dari tadi gak aktif, kirain gak jadi brangkat", Aku masang wajah serem.
" Maaf Bis, tadi waktu shlat aku non-aktifin hp, trus lupa aktifinnya setelah selesai Jum'at", Ucok membela diri.
" Jadi gimana neh? kamu sekarang dimana?",
" Aku udah didepan Ma'ridh neh, aku tunggu aja ya kamu disini, sebab tadi aku tungguin kamu di Sabi', kamu gak nongol-nongol, makanya aku langsung brangkat sendiri", Suara Ucok terdengar dari seberang sana dengan logat khas Bataknya.
" Sipp dah, aku brangkat sekarang ya, tungguin didepan gerbang ya Cok", Balasku sambil mengakhiri.

Setengah jam berselang aku sudah sampai didepan gerbang Book Fair.

" Udah beli karcis?" Aku menanya Ucok.
" Udah, nih Buat kamu", Sambil menyodorkan karcisnya.
" Gitu dunk, sesekali jadi jadi orang baik", Sambil nyengir.

Aku dan ucok mulai menyisir toko buku yang berjejer. Cairo International Book Fair diadakan sekali setahun. Untuk tahun ini dimulai dari tanggal 22 Januari sampai 7 Pebruari 2012. Book Fair selalu dikunjungi ribuan orang setiap hari, ada yang memborong buku dan tidak sedikit hanya melihat-lihat sambil berkodak-kodak narsis ria. Dan aku sendiri sedang dilanda kanker alias gak ada fulus, makanya ke book fair numpang narsis doang.

Khusus di Stand Saudi dipamerin miniatur masjidil haram, ka'bah medinah dan beberapa universitas disana. Aku menyempatkan diri foto narsis disana, hihihi.

Revolusi Mesir memang begitu membuat hati orang Mesir seperti habis disiram, mereka begitu bebas, terlebih dibilang politik. Dilokasi Book Fair juga mereka memajang foto-foto selama revolusi. Orang-orang berebutan mengabadikannya dengan bernarsis ria dengan background revolusi. Dan tentunya aku juga gak mau ketinggal, hahaha.

Muter-muter disekeliling ma'ridh yang lumayan luas membuat kakiku terasa lepas, asli capek banget. Ucok telah mendapatkan beberapa buku yang dia cari, dan sesi terakhir berfoto ria, inilah waktu yang aku tunggu dari tadi, klo urusan foto aku emang rajanya, wkwkkww.

4 jam lebih kami mengitari ma'ridh, sekarang waktunya pulang. Ok, see u next time . . .





[ Read More.. ]

Tengah Malam Menata Buku

Entah Malaikat apa yang mendatangi aku malam ini, tiba-tiba aja hati, tangan juga kakiku tergerak untuk menata ulang kitab-kitabku yang sebenarnya udah tersusun rapi. Sebelum memulai aku meneguk segelas air putih buat menambah tenaga.

Sebenernya udah ada niat dari dulu buat nata ulang tu kitab, sebab ada temen yang nasehatin aku. Katanya gini " Kitabnya napa gak beraturan nyusunnya?, sepertinya lebih baik yang paling atas itu kitab Tafsir trus Kitab hadits dan dibawahnya lagi kitab yang lainnya seperti Fiqh dan Siroh". Dalam hati ane ngangguk aja, sebab ada benernya juga apa yang kawanku bilang, walaupun gak menyalahi syariat sih sebenernya.

Aku udah mulai nyusun kitab-kitabku dan tentunya diiringi dengan mp3 kesukaanku, seperti It's Jumuah, InsyaAllah, For the rest of my life, Etc. Gak memakan waktu yang lama, akupun sudah selesai menata ulang kitabku. Dari atas kitab Tafsir, selanjutnya Hadits, Fiqh, Siroh, Etc.

Lumayan capek juga sih nyusun tu Kitab, dan sekarang waktunya istirahat. Ok, aku tidur dulu yaa.


Ini dia Kitabnya setelah disusun



[ Read More.. ]

Sunday, February 12, 2012

Liburan Ke Qonatir

Ini ceritanya lebaran tahun 2010 yang silam. Walaupun udah agak basi, tetep aja enak, kenangannya lebih enak dibanding black forest, bakso,sate, ayam bakar dan juga bulunggadung.
Ok, let's go broo.

" Hello, mau liburan kemana neh Bis?", SMS Berry masuk ke Hpku.

Aku langsung call nomer bang Berry, maklumlah pulsaku jarang tipis, selalu tebal, ahhhaa.

" Hello bang Berry, ada disana?"
" Klo gak ada trus siapa yang angkat coba?"

" Hahaha, siapa tau istrinya abang yang angkat", Jawabku sambil ketawa guling-guling.
" Istri dari Rojang kaliii, orang masih single kuadrat gini", Bang Berry melototi Hpnya seakan aku yang diplototin.
" Ok bro, makanya jadi orang jangan srius trus, sesekali pasang wajah humorlah", Aku memang paling suka jahilin bang Berry.
" Bis, ente calling yang lain ya, ajak si Kribo, si Ucok dan si Jack".
" Ok bang, titah dilaksanakan, Assalamu'alaikum", Jawabku sambil tekan tombol END CALL, coz pulsa udah sekarat, huahha.
" Waalaikumsalam warahmatullah".

Singkat cerita, aku (Lubis), bang Berry, bang Kribo, bang jack dan Ucok sudah berkumpul di mahattoh madrosah sambil menunggu bus nomer 611 menuju Tahrir. Tanpa basa dan basi aku langsung nyuruh bang Kribo buat mengabadikan moment sebelum brangkat. crat cret, dan poto-poto narsispun telah tercipta.

Bus 611 tepat berhenti didepan mahattoh, seluruh pasukan yang aku pimpin langsung naik kedalam bus tanpa ada kendala. Aku yang emang selalu menganggap disetiap kesempatan adalah kenangan langsung jeprat jepret diatas bus, hahha, (emang narsis kamu yaa Lubis).

Gak sampai satu jam kami sudah sampai di mahattoh Tahrir. Mahattoh Tahrir letaknya di tepi sungai Nile. Kami berjalan ditepi Nile menuju bandara, eh salah, pelabuhan maksudnya (salah juga mungkin :D). Kami sekarang sudah diatas Kapal yang lumayan besar menuju Qonatir. Oh ya, kami ke Qonatir lewat aliran sungai nile, sebenarnya ada sih jalur darat dan ongkosnya juga jauh lebih murah, tapi kami ingin merasakan dan menikmati keindahan sungai Nile yang penuh dengan peradaban. Sepanjang perjalanan kami dengan berbagai gaya mengabadikan moment indah itu. Puluhan bahkan mungkin ratusan poto sudah tersimpan didalam card memory.

Sekarang kami sudah sampai di Qonatir City, dan kami memutuskan untuk memancing.

" Cok, beli cacing sono", Bang Kribo minta tolong si Ucok untuk beli cacing umpan ikan.
' Ok boss".

Sudah 3 jam kami memancing ria, tak terasa sorepun menyapa kami. Sinar mentari sore begitu indah, ikan yang kami dapat juga lumayan banyak. Yang penting kebarsamaan ini begitu membuat hatiku senyam-senyum.

" Pulang yuk", Suara bang Jack terdengar dari jarak 2 meter.
"Yuk, aku juga udah laper neh", Sambarku.

Tepat jam 17.30 WK kami langsung berangkat pulang, tapi bukan pulang ke Indonesia lho, hehe.














[ Read More.. ]

Saturday, February 11, 2012

Silaturrahim Ke Rumah kak Butet Lubis

" Ayoo siap-siap, kakak tunggu neh, yang lain dah pada dijalan katanya" Kak Butet ngirim Inbox facebookku.
" Wokeehh kakkk", Jawabku dengan nada tak terdengar.

Aku langsung lempar baju, lempar celana sambil sambar handuk menuju kamar mandi. Mandi air panas , eh air dingin maksudnya (ntr klo panas masak dunk diriku :D). 15 menit berlalu aku sudah kembali kekamar. Penampilan udah ok, jaket agak tebal, celana jeans ala anak muda dan aku merasa ganteng sendiri setelah memakai sepatu kebanggaanku :D.


" Ramsis, Ramsis, Ramsis,"
Ta'min Sihhy Yastho??"
" Ayyua"


Aku langsung naik minibus menuju rumah kak Butet.

"Ramsis, ramsis, ramsis".

Aku mencari arah suara darimana. Hahaha, ternyata pak supir makai microfon, wkwkwkw. Sekedar pemberitahuan selama aku di Negara ini blom pernah aku liat pak supir menggunakan microfon untuk menyebutkan daerah tujuannya. Dan sepertinya ini buah dari revolusi 25 januari kemaren. ternyata bukan hanya dibidang politik yang revolusi, tetapi disegala bidang, termasuk supir minibus menggunakan microfon. Dalam hati aku berbisik " Pinter juga ya si pak supir".

" Tahrir Yasthoo?" Teriak seorang bapak dari pinggir jalan.
" Laa, Ramsis" Jawab Pak supir dengen sedikit kecewa. gimana gak kecewa coba, dia dah teriak-teriak tujuannya Ramsis, eh si bapak masih nanya tujuan lain :D. Aku hanya tersenyum didalam hati dengan kejadian itu (uda biasa melihat keanehan makhluk-makhluk seperti itu). Oh ya, tadi si bapak yang nanya tujuannya ke Tahrir, masih ingatkan Tahrir Square?, klo gak ingat ya udah, lupakan!!!.

" 'ala Gambee yasthoo".
Aku langsung turun disimpang jalan menuju rumah kak butet.

" Assalamualikum kak" panggilku ari balik pintu.
" Waalaikumsalam" Jawab kak Butet sambil membukakan pintu menyambut sang pangeran, eumm.
" Sorry kak, telat".
" Gak papa"
, jawab kak Butet.

Aku langsung menyalami seisi rumah, hampir aja aku menyalami poto Cleopatra yang ditepel didinding, hihihi. Dan ternyata, dirikulah satu-satunya yang ditunggu-tunggu dari kemaren, eh dari tadi maksudnya.

" Ayukk dimulai", Bang Samuel menawarkan makanan yang sudah siap dilahap diatas meja makan.
Tanpa basa dan basi aku langsung menyambar piring, tapi masih tetap sabar menunggu giliran mengambil nasi dan lauknya, hahaha. Akhirnya giliran sampai juga, yihhaa.... entah berapa macam lauk yang aku masukin ke piringku (maklum emang laper banget neh perut).

Orang-orang pada sibuk cerita-cerita sambil menikmati makannya. Beda dengan diriku, aku diem senyap menikmati seisi piringku. emang lebih baik diem kan klo sedang makan?, iyakan ajalah broo :D.

Oh iya, sekedar pemberitahuan, lauk yang dimasak kak Butet itu lauk kiriman dari Negaraku tercinta INDONESIA. Mau tau apa lauknya???, wokeh, ada Limbek mosik ( lele yang di keringkan dengan asap), Bulunggadung (klo artinya gak tau, caria ja di kamus ya').

Dan pada akhirnya aku kenyang juga, walaupun yang terakhir selesai makan aku sendiri, hahaha (kan tadi dah dibilang emang laper banget). Sebagaimana kebiasaanku, sehabis makan langsung nyuci tangan,tapi nyuci piring gak. Buah Strawberry dan jeruk aku sambar yang tersedia dipiring, ada yang mau???.

Itulah ceritaku tentang silaturrahim, kata orang silaturrahim membawa berkah,emang bener tu kata-kata.

ini dia
Photo2029

sedang menikmati
Photo2026

sudah aku sapu bersih
Photo2032

Ukkay, See u next time broo.
[ Read More.. ]